Sabtu, 24 Desember 2011

Give Away!!!


Bismillah.

Sekilas Info...

Ada GIVE AWAY lho dari kakak Floria Yasmin!!!

Ayo ikutann!!!

Ke Sini yaa... : http://floriayasmin.blogspot.com/2011/11/second-giveaway-year-end-giveaway.html

Demikian sekilas Info.

Jumat, 23 Desember 2011

Give Away nih dari Kupunya Handmade

Bismillah.
Maaf ya meski ga nyambung posting di blog pelajaran, tapi aku males mosting di Dear Diary ku, blog itu agak ribet dan berantakan...
Kalau ini kan masih alami dan simpel.

Langsung aja yaa...
Ada Give Away lho dari Kupuya Handmadee...
Ku ucapkan selamat buat brand barunya dan produknya...

Ayo teman-teman ikutan... ^_^

Ini link-nya : http://b3craft.blogspot.com/2011/12/end-of-year-giveaway.html

Kisah Kebencian dan Racun

Seorang gadis baru menikah dengan pria idamannya dan tinggal di Wisma Mertua Indah.
Dalam waktu singkat, ia mengetahui bahwa ia sangat tidak cocok tinggal dengan ibu mertuanya, dikarenakan karakter mereka sangat jauh berbeda. dan ia sangat tidak menyukai kebiasaan ibu mertuanya.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimHruv0dlFpt8sfYq4m1ARAYZiNP93yE6M4vMPV40iRD6lFyxG1AY2X7fGSRHVEgvAfrqqsQ2UE1JuzCVObrziQcXmyuJQnyyKiHdnU5wQ57Zh6MvywTgr9bFk0o4fu7UoaUP7KkzTRgw0/s1600/Lima+jurus+rahasia+mengeluarkan+racun+yang+mutlak+ampuh.jpg

Hari berganti hari begiti pula bulan berganti bulan, ia dan ibu mertuanya tidak pernah berhenti berdebat dan bertengkar, dan yang membuat ia semakin kesal adalah adat istiadat di daerah itu yang mengharuskan ia untuk selalu menundukkan kepala untuk menghormati mertuanya dan mentaati peraturannya.

Semua kemarahan dan ketidak bahagiaan di dalam rumah itu menyebabkan kesedihan yang sangat mendalam pada hati suaminya yang berjiwa sederhana.

Akhirnya ia tidak tahan lagi dengan sifat buruk dan kelakuan ibu mertuanya, dan ia benar-benar telah bertekat untuk melakukan sesuatu.
Ia lalu pergi menjumpai seseorang teman ayahnya dan mempunyai Toko Obat Cina.

Ia menceritakan situasinya dan meminta untuk dibuatkan ramuan racun yang sangat kuat untuk diberikan kepada ibu mertuanya.
Teman ayahnya tersebut berpikir keras sejenak lalu berkata "Saya mau membantu kamu menyelesaikan masalah mu, tetapi kamu harus mendengarkan dan mentaati apa yang saya sarankan?".
Lalu ia berkata " baiklah saya akan mengikuti apa saja yang bapak katakan. Apa yang harus saya perbuat?"
Lalu teman ayahnya tersebut masuk kedalam dan tak lama kemudian kembali dengan membawa segenggam bungkusan.
Kemudian berkata "Kamu tidak bisa memakai racun yang keras dan mematikan seketika untuk menyingkirkan ibu mertuamu, karena hal itu akan membuat semua orang akan menjadi curiga, oleh karena itu saya akan memberimu ramuan beberapa jenis tanaman obat yang perlahan-lahan akan menjadi racun dalam tubuhnya".
teman ayahnya melanjutkan " Setiap hari, sediakan makanan yang enak-enak dan masukkan sedikit ramuan obat ini kedalamnya. Lalu, supaya tidak ada yang curiga saat ia mati nanti, ka mu harus hati-hati sekali dan bersikap sangat bersahabat dengannya. Jangan berdebat dengannya taati semua kehendaknya dan perlakukan dia layaknya seorang ratu".

Ia sangat senang. kemudian berterima kasih kepada teman ayahnya tersebut dan buru-buru pulang kerumah untuk memulai rencana membunuh ibu mertuanya.

Hari demi hari, minggu demi minggu pun telah berlalu.
setiap hari ia melayani mertuanya dengan makanan yang enak-enak yang sudah "dibumbuinya".
Ia mengingat semua petunjuk dari teman ayahnya tentang hal mencegah kecurigaan. Maka ia mulai belajar untuk mengendalikan amarahnya dan mentaati perintah ibu mertuanya serta memperlakukan layaknya ibunya sendiri.

Setelah enam bulan lewat, suasana di dalam rumah itu berubah secara drastis.
Ia sudah mampu mengendalikan amarahnya sedemikian rupa sehingga ia menemukan dirinya tidak pernah marah lagi atau kesal,
Ia tidak pernah berdebat lagi dengan ibu mertuanya selama enam bulan terakhir, karena ia mendapatkan ibu mertuanya kini tampak lebih ramah kepadanya.

Sikap ibu mertua terhadapnya telah berubah dan mulai mencintainya seperti putrinya sendiri.
Ibu mertuanya terus menceritakan kepada kawan-kawan dan sanak familinya bahwa dia adalah menantu yang paling baik yang ia peroleh.
Ia dan ibu mertuanya saling memperlakukan satu sama lain layaknya seorang ibui dan anak yang sesungguhnya. Suaminya pun sangat bahagia me nyaksikan semua ini terjadi.

Suatu hari ia pergi ke Toko Ramuan untuk menemui teman ayahnya dan meminta bantuannya sekali lagi.
Ia berkata " Pak, tolong saya untuk mencegah supaya racun yang saya berikan kepada ibu mertua saya tidak sampai membunuhnya!!.. Ia telah berubah menjadi seorang wanita yang begitu baik, sehingga saya sangat mencintainya seperti kepada ibu saya sendiri. Saya tidak mau dia mati karena racun yang saya berikan kepadanya"
Teman ayahnya tersenyum dan mengangguk-anggukan kepalanya "Tidak ada yang perlu kamu khawatirkan. Saya tidak pernah memberi kamu racun. Ramuan yang saya berikan kepadamu hanyalah ramuan penguat badan untuk menjaga kesehatan beliau"
Ia melanjutkan "Satu-satunya racun yang ada adalah yang terdapat didalam pikiranmu sendiri, dan di dalam sikapmu terhadapnya, tetapi semua itu telah tersapu bersih dengan cinta yang kamu berikan kepadanya."

SADARKAH ANDA BAHWA SEBAGAIMANA ANDA MEMPERLAKUKAN ORANG LAIN MAKA DEMIKIANLAH PERSIS MEREKA MEMPERLAKUKAN ANDA?????

Keputusan Hakim yang Bijaksana

Cerita ini terjadi di kota New York pada pertengahan 1930an ketika AS mengalami depresi ekonomi. Saat itu hari amat dingin. Di seluruh penjuru kota , orang-orang miskin nyaris kelaparan.

http://wpcontent.answcdn.com/wikipedia/commons/thumb/a/a4/American_judge.jpg/300px-American_judge.jpg

Di suatu ruang sidang pengadilan, seorang hakim duduk menyimak tuntutan terhadap seorang wanita yang dituduh mencuri septong roti. Wanita itu berdalih bahwa anak perempuannya sakit, cucunya kelaparan, dan karena suaminya telah meninggalkan dirinya. Tetap saja penjaga toko yang rotinya dicuri menolak untuk membatalkan tuntutan. Ia memaksa bahwa wanita itu harus dihukum untuk menjadi contoh bagi yang lainnya.

Hakim itu menghela nafasnya. Sebenarnya ia enggan menghakimi wanita ini.
Tetapi ia tidak punya pilihan lain. "Maafkan saya," katanya sambil memandang wanita itu. "Saya tidak bisa membuat pengecualian. Hukum adalah hukum, jadi Anda harus dihukum. Saya mendenda kamu sepuluh dolar, dan jika kamu tidak mampu membayarnya maka kamu harus masuk penjara sepuluh hari."

Wanita itu tertunduk, hatinya remuk. Tanpa disadarinya, sang hakim mencopot topinya, mengambil uang sepuluh dolar dari dompetnya, dan meletakkan uang itu dalam topinya. Ia berkata kepada pengunjung sidang:
"Saya juga mendenda masing-masing orang yang hadir di ruang sidang ini sebesar lima puluh sen karena tinggal dan hidup di kota dan membiarkan seseorang kelaparan sampai harus mencuri untuk menyelamatkan cucunya dari kelaparan. Tuan Bailiff, tolong kumpulkan dendanya dalam topi ini lalu berikan kepada terdakwa."

Akhir cerita, wanita itu meninggalkan ruang sidang sambil mengantongi empat puluh tujuh dolar dan lima puluh sen, termasuk di dalamnya lima puluh sen yang dibayarkan oleh penjaga toko yang malu karena telah menuntutnya. Tepuk tangan meriah dari kumpulan polisi New York , dan staf pengadilan yang berada dalam ruangan sidang mengiringi kepergian wanita itu.

Hati Yang Sempurna

Pada suatu hari, seorang pemuda berdiri di tengah kota dan menyatakan bahwa dialah pemilik hati yang terindah yang ada di kota itu. Banyak orang kemudian berkumpul dan mereka semua mengagumi hati pemuda itu, karena memang benar-benar sempurna. Tidak ada satu cacat atau goresan sedikitpun di hati pemuda itu. Pemuda itu sangat bangga dan mulai menyombongkan hatinya yang indah.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiT4pXAAIGpWAccpBVdWKwPsHcq-ufmjGZRdXLtKx1CGWFJtZjqywlKSxZVf_yr587uPy4V9N6KDu5l_vKZXmm8MC7r6RQlqQi3hDlXdPSmAaADHxu6wqXL-Ug2B47lWNP7Im3A8SAFwIw/s320/heart-208.jpg

Tiba-tiba, seorang lelaki tua menyeruak dari kerumunan, tampil ke depan dan berkata " Mengapa hatimu masih belum seindah hatiku ?". Kerumunan orang-orang dan pemuda itu melihat pada hati pak tua itu. Hati pak tua itu berdegup dengan kuatnya, namun penuh dengan bekas luka, dimana ada bekas potongan hati yang diambil dan ada potongan yang lain ditempatkan di situ; namun tidak benar-benar pas dan ada sisi-sisi potongan yang tidak rata. Bahkan, ada bagian-bagian yang berlubang karena dicungkil dan tidak ditutup kembali. Orang-orang itu tercengang dan berpikir, bagaimana mungkin pak tua itu mengatakan bahwa hatinya lebih indah ?

Pemuda itu melihat kepada pak tua itu, memperhatikan hati yang dimilikinya dan tertawa " Anda pasti bercanda, pak tua", katanya, "bandingkan hatimu dengan hatiku, hatiku sangatlah sempurna sedangkan hatimu tak lebih dari kumpulan bekas luka dan cabikan". " Ya", kata pak tua itu, " hatimu kelihatan sangat sempurna meski demikian aku tak akan menukar hatiku dengan hatimu. Lihatlah, setiap bekas luka ini adalah tanda dari orang-orang yang kepadanya kuberikan kasihku, aku menyobek sebagian dari hatiku untuk kuberikan kepada mereka, dan seringkali mereka juga memberikan sesobek hati mereka untuk menutup kembali sobekan yang kuberikan. Namun karena setiap sobekan itu tidaklah sama, ada bagian-bagian yang kasar, yang sangat aku hargai, karena itu mengingatkanku akan cinta kasih yang telah bersama-sama kami bagikan.

Adakalanya, aku memberikan potongan hatiku begitu saja dan orang yang kuberi itu tidak membalas dengan memberikan potongan hatinya. Hal itulah yang meninggalkan lubang-lubang sobekan. Memberikancinta kasih adalah suatu kesempatan. Meskipun bekas cabikan itu menyakitkan, mereka tetap terbuka, hal itu mengingatkanku akan cinta kasihku pada orang-orang itu, dan aku berharap, suatu ketika nanti mereka akan kembali dan mengisi lubang-lubang itu. Sekarang, tahukah engkau keindahan hati yang sesungguhnya itu ?"

Pemuda itu berdiri membisu dan airmata mulai mengalir di pipinya. Dia berjalan ke arah pak tua itu, menggapai hatinya yang begitu muda dan indah, and merobeknya sepotong. Pemuda itu memberikan robekan hatinya kepada pak tua dengan tangan-tangan yang gemetar. Pak tua itu menerima pemberian itu, menaruhnya di hatinya dan kemudian mengambil sesobek dari hatinya yang sudah amat tua dan penuh luka, kemudian menempatkannya untuk menutup luka di hati pemuda itu. Sobekan itu pas, tetapi tidak sempurna, karena ada sisi-sisi yang tidak sama rata. Pemuda itu melihat kedalam hatinya, yang tidak lagi sempurna tetapi kini lebih indah dari sebelumnya, karena cinta kasih dari pak tua itu telah mengalir kedalamnya. Mereka berdua kemudian berpelukan dan berjalan beriringan.

Sang Katak dan Menara



ada suatu hari ada segerombol katak2 kecil
Yang menggelar lomba lari
Tujuannya adalah mencapai puncak sebuah menara yang sangat tinggi.
Penonton berkumpul bersama? mengelilingi menara untuk menyaksikan? Perlombaan dan memberi semangat kepada para peserta ….
Perlombaan dimulai …..
Secara jujur tidak semua penonton benar2 percaya bahwa katak2 kecil akan bisa mencapai puncak menara ….
Terdengar suara :
"Oh, jalannya terlalu sulitttt!!
Mereka TIDAK AKAN PERNAH akan bisa sampai puncak."
Atau
"Tidak ada kesempatan untuk berhasil … Menaranya terlalu tinggi …"
Katak2 kecil mulai berjatuhan satu persatu.
Kecuali mereka? Yang tetap semangat menaiki menara perlahan-lahan semakin tinggi ….. Dan semakin tinggi…
Penonton terus bersorak "terlalu sulit" tak seorangpun akan berhasil!!
Tapi ada SATU yang melanjutkan hingga semakin tinggi dan tinggi … Dia tidak akan menyerah!
Akhirnya yang lain telah menyerah untuk menaiki menara kecuali? Satu katak kecil yang telah berusaha keras? Menjadi satu-satunya yang berhasil mencapai puncak?
Semua katak kecil yang lain ingin tahu bagaimana bisa katak ini melakukannya?
Seorang peserta bertanya bagaimana cara katak yang telah berhasil menemukan kekuatan untuk mencapai tujuan?
Ternyata
Katak yang menjadi pemenang itu TULI!!!!
Kata bijak dari cerita ini adalah :
Jangan pernah mendengar orang lain yang mempunyai kecenderungan pesimis ….
… Karena mereka mengambil sebagian besar mimpi kita.
Dan menjauhkannya darimu.
Selalu pikirkanlah kata2 bertuah yang ada?
Karena segala sesuatu yang kau dengar dan kau baca bisa mempengaruhi perilakumu!
Karena itu .
Tetaplah selalu :
POSITIF
Dan yang terpenting !
Berlakulah TULI jika orang berkata kepadamu bahwa KAMU tak bisa menggapai cita-citamu!
Selalu berpikirlah :
I can do this!

Kisah Bintang Laut

Ketika fajar menyingsing, seorang lelaki tua berjalan-jalan di pinggir pantai sambil menikmati angin laut yang segar menerpa bibir pantai.

http://denisrahadian.files.wordpress.com/2008/09/starfish-1.jpg

Di kejauhan dilihatnya seorang anak sedang memungut bintang laut dan melemparkannya kembali ke dalam air. Setelah mendekati anak itu, lelaki tua itu bertanya heran;

'Mengapa engkau mengumpulkan dan melemparkan kembali bintang laut itu ke dalam air?', Tanyanya.

'Karena bila dibiarkan hingga matahari pagi datang menyengat, bintang laut yang terdampar itu akan segera mati kekeringan.' Jawab si kecil itu.

'Tapi pantai ini luas dan bermil-mil panjangnya.' Kata lelaki tua itu sambil menunjukkan jarinya yang mulai keriput ke arah pantai pasir yang luas itu.

'Lagi pula ada jutaan bintang laut yang terdampar. Aku ragu apakah usahamu itu sungguh mempunyai arti yang besar.' Lanjutnya penuh ragu. Anak itu lama memandang bintang laut yang ada di tangannya tanpa berkata sepatahpun. Lalu dengan perlahan ia melemparkannya ke dalam laut agar selamat dan hidup.

'Saya yakin usahaku sungguh memiliki arti yang besar, sekurang-kurangnya bagi yang satu ini.' Kata si kecil itu.

Kawan...sekecil apapun hal yang kita perbuat buat orang lain, percayalah hal tersebut akan membawa kita juga kepada kebaikan :)

Kisah Kesuksesan si Sulung

Di suatu pagi yang cerah dengan udara yang sejuk di sebuah pedesaan, seorang ibu sedang bercengkerama dengan ketujuh anakya, kegembiraan dan kebahagiaan serta kebersamaan terbangun dalam keluarga itu, selang beberapa saat kemudian sang anak pertama melontarkan kalimat-kalimat bijak kepada ibunya,

http://www.trijayafmplg.net/wp-content/uploads/2010/01/petani-di-sawah1.jpg

Ibu…, aku memang tidak terlalu pintar dibanding teman-temanku disekolah, tapi tolong jangan sampai engkau keluarkan kalimat BODOH untukku

Ibu…, aku memang tidak terlalu cantik / tampan dibanding anak dari teman-taman ibu, tapi tolong jangan sampai engkau keluarkan kalimat JELEK untukku

Ibu …, aku memang tidak penurut seperti anak-anak yang lain, tapi tolong jangan sampai engkau keluarkan kalimat NAKAL untukku

Ibu…, aku memang sering khilaf melanggar aturan Agama karena ketidakberdayaanku, tapi tolong jangan sampai engkau keluarkan kalimat DURHAKA untukku

Ibu…, sampai hari aku belum mampu membalas segala jasamu dan belum mampu membahagiakan sebagaimana keinginanmu, tapi tolong jangan sampai keluarkan kalimat GAK TAHU DIRI untukku

Ibu…, kalau sampai hari ini aku masih sering lupa mendoakanmu karena kesibukanku, tolong jangan hentikan air mata do’amu untukku dan jangan pula sepatah kata laknatpun keluar dari bibirmu, Ibu itupun kemudian meneteskan air matanya, apa arti air mata ibu ini ?

Alkisah Beberapa tahun kemudian…., seorang pemuda terpelajar dari Surabaya sedang berpergian naik pesawat ke Jakarta. Disampingnya duduk seorang ibu yang sudah setengah baya. Si pemuda menyapa, dan tak lama mereka terlarut dalam obrolan ringan. ”Ibu, ada acara apa pergi ke Jakarta ?” tanya si pemuda. “Oh…saya mau ke Jakarta terus “connecting flight” ke Singapore untuk menengok anak saya yang ke dua”, jawab ibu itu. ”Wouw… hebat sekali putra ibu”, pemuda itu menyahut dan terdiam sejenak.

Pemuda itu merenung. Dengan keberanian yang didasari rasa ingin tahu pemuda itu melanjutkan pertanyaannya.” Kalau saya tidak salah, anak yang di Singapore tadi , putra yang kedua ya bu? Bagaimana dengan kakak dan adik-adik nya?” ”Oh ya tentu”, si Ibu bercerita : ”Anak saya yang ketiga seorang dokter di Malang, yang keempat berkerja di perkebunan di Lampung, yang kelima menjadi arsitek di Jakarta, yang keenam menjadi kepala cabang bank di Purwokerto, dan yang ke tujuh menjadi Dosen di sebuah perguruan tinggi terkemuka di Semarang.””
Pemuda tadi diam, hebat ibu ini, bisa mendidik anak-anaknya dengan sangat baik, dari anak kedua sampai ke tujuh. ”Terus bagaimana dengan anak pertama ibu ?” Sambil menghela napas panjang, ibu itu menjawab, ”Anak saya yang pertama menjadi petani di Godean Jogja nak. Dia menggarap sawahnya sendiri yang tidak terlalu lebar.” kata sang Ibu.
Pemuda itu segera menyahut, “Maaf ya Bu… mungkin ibu agak kecewa ya dengan anak ibu yang pertama, karena adik-adiknya berpendidikan tinggi dan sukses di pekerjaannya, sedang dia menjadi seorang petani?”

Apa jawab sang ibu..???
Apakah anda ingin tahu jawabannya..???

…...Dengan tersenyum ibu itu menjawab :
”Ooo …tidak, tidak begitu nak….Justru saya SANGAT SANGAT BANGGA dengan anak pertama saya, karena dialah yang membiayai sekolah semua adik-adiknya dari hasil dia bertani”… Pemuda itu terbengong….

………, sejenak kita bertanya pada diri kita sendiri, bagaimana kondisi adik-adik kita hari ini ? bagaimana pula kakak-kakak kita ? lalu bagaimana pula dengan ibu dan Ayah kita…………., apa yang telah kita berikan untuk mereka, adakah setetes air mata do’a untuk keselamatan dunia dan akhiratnya? Hari ini ? kemarin ? atau esok ?

………, Semua orang di dunia ini penting. Buka mata kita, pikiran kita, hati kita. Intinya adalah kita tidak bisa membuat ringkasan sebelum kita membaca semua peristiwa itu sampai selesai.

“HAL YANG PALING PENTING DI DUNIA INI BUKAN BERTANYA TERUS SIAPA KITA ? tetapi APA KARYA YANG SUDAH KITA CIPTA DAN APA YANG TELAH KITA LAKUKAN UNTUK SAUDARA-SAUDARA KITA DAN ORANG LAIN ? ”

Kamis, 22 Desember 2011

Gunting Pita dan Visi Misi

Bismillah...
Assalamualaikum Semuanyaaa...
Ini adalah blog kedua Aisyah, yang berisi kumpulan pelajaran Aisyah di sekolah...

Nah, sebelum Aisyah jelasin lebih lanjut, kita gunting pita dulu yukk...



Sumber : Google



Nah, langsung aja ya, karena kita udah gunting pita, aku akan menjelaskan kenapa blog ini di beri nama Baitu Durus.
Kenapa sih namanya harus Baitu Durus? Ga enak di denger...

Baitu Durus itu artinya Rumah Pelajaran
Karena di blog ini aku akan membangun rumah yang berisi pelajaran... 



VISI DAN MISI

Sejujurnya aku ga tau ya makna dari Visi dan Misi, tapi aku menyimpulkannya sebagai Tujuan.
Tujuanku membangun BDRP (Baitu Durus Rumah Pelajaran) ini ada 2 :

1. Sebagai sarana murojaah pelajaran dan mengingat kenbali pelajaran yang sudah di hafal atau di pelajari.
2. Menyebarkan pelajaran yang sudah ku dapat supaya orang lain yang tidak mampu sekolah dapat belajar secara gratis...

Tapi, ada syaratnya lho membaca di sini, cuma ada 2 kok :

1. Membaca Bismillah sebelum membaca postingan
2. Membaca 

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

Setelah membaca postingan.

Sudah itu saja yang bisa ku sampaikan.
Semoga bermanfaat...

Aizyah Cute.